Hello! Myspace Comments

WELCOME

...............................

============================================

*******************ARTIKEL***************************


Fadhilah Sholat Tarawih

Sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a. meriwayatkan sebuah hadist Rasulullah saw sebagai jawaban dari pertanyaan sahabat-sahabat Nabi saw tentang kelebihan sholat sunat tarawih pada bulan Ramadhan.

Malam ke-1:
Diampuni dosa-dosa orang yang beriman sebagaimana baru dilahirkan.

Malam ke-2:
Diampunkan dosa orang-orang yang beriman yang mengerjakan sholat Tarawih, serta dosa-dosa kedua orang tuanya.


Malam ke-3:
Para malaikat di bawah ‘Arasy menyeru kepada manusia yang mengerjakan sholat tarawih itu agar meneruskan sholatnya pada malam-malam yang lain, semoga Allah mengampunkan dosa-dosa mereka.

Malam ke-4:
Memperoleh pahala sebagaimana pahala orang-orang yang membaca kitab-kitab Taurat, Zabur, Injil dan Al-Qur’an.

Malam ke-5:
Allah SWT akan mengaruniakan pahala seumpama pahala orang-orang yang mengerjakan sembahyang di Masjidil Haram, Masjidil Madinah dan Masjidil Aqsa.

Malam ke-6:
Allah SWT akan mengaruniakan kepadanya pahala seumpama pahala para malaikat yang bertawaf di Baitul Makmur serta setiap batu dan tanah berdoa untuk keampunan orang yang mengerjakan sholat tarawih pada malam ini.

Malam ke-7:
Seolah-olah ia dapat bertemu dengan Nabi Musa a.s. serta menolong Nabi itu untuk menentang musuhnya Fir’aun dan Hamman.

Malam ke-8:
Allah SWT mengaruniakan pahala sebagaimana pahala yang dikaruniakan kepada Nabi Ibrahim a.s.

Malam ke-9:
Allah SWT akan mengaruniakan pahala dan dinaikan mutu ibadah hamba-Nya seperti Nabi Muhammad saw.

Malam ke-10:
Allah SWT mengaruniakan kebaikan di dunia dan di akhirat.

Malam ke-11:
Ia meninggal dunia dalam keadaan bersih dari dosa seperti baru dilahirkan.

Malam ke-12:
Ia akan dibangkitkan pada hari kiamat dengan muka yang bercahaya.

Malam ke-13:
Ia akan datang pada hari kiamat dalam keadaan aman sentosa dari tiap-tiap kejahatan dan keburukan.

Malam ke-14:
Para malaikat akan datang menyaksikan mereka bersholat Tarawih serta Allah SWT tidak akan menyesatkan mereka.

Malam ke-15:
Semua malaikat yang memikul ‘Arasy, Kursi akan bershalawat dan mendoakan supaya Allah SWT mengampuni kita.

Malam ke-16:
Allah SWT menuliskan baginya terlepas dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga.

Malam ke-17:
Allah SWT menuliskan baginya pahala pada malam ini sebanyak pahala Nabi-Nabi.

Malam ke-18:
Malaikat akan menyeru “Wahai hamba Allah sesungguhnya Allah telah ridha kepada engkau dan ibu bapak engkau (baik yang masih hidup atau yang sudah wafat)”.

Malam ke-19:
Allah akan meninggikan derajatnya di dalam syurga Firdaus.

Malam ke-20:
Allah SWT mengaruniakan kepadanya pahala semua orang yang mati syahid dan orang-orang sholeh.

Malam ke-21:
Allah SWT akan membina untuknya sebuah mahligai di dalam syurga yang dibuat dari Nur.

Malam ke-22:
Ia akan datang pada hari kiamat di dalam keadaan aman daripada duka cita dan kerisauan (di Padang Mahsyar).

Malam ke-23:
Allah SWT akan membina untuknya sebuah bandar di dalam syurga yang terbuat dari Nur.

Malam ke-24:
Allah bukakan perluang 24 doa yang mustajab bagi orang yang bertarawih pada malam ini (lebih baik dikerjakan ketika sujud).

Malam ke-25:
Allah akan mengangkat siksa kubur darinya.

Malam ke-26:
Allah akan mengaruniakan pahala 40 tahun ibadah.

Malam ke-27:
Allah akan mengaruniakan kepadanya kemudahan untuk melintasi titian Shiratalmustaqim seperti kilat yang menyambar.

Malam ke-28:
Allah akan menaikkan kedudukannya 1000 derajat di akhirat.

Malam ke-29:
Allah akan mengaruniakan pahala 1000 kali haji yang mabrur.

Malam ke-30:
Allah akan memberi penghormatan kepada orang yang bertarawih pada malam terakhir dengan firman-Nya: “Wahai hamba-Ku,
makanlah segala jenis buah-buahan yang engkau ingini untuk dimakan di dalam syurga dan mandilah kamu di dalam sungai yang bernama Salsabila, serta minumlah air dari telaga yang dikaruniakan kepada Nabi Muhammad saw yang bernama Al-Kautsar.”


Baca Selengkapnya....

10 Kelebihan Ubuntu Dibandingkan Vista

Contributed by WanXp
Ini adalah pendapat dari seorang pengguna Ubuntu yang mengganti OSnya dari Vista ke Ubuntu 2 bulan lalu. Inilah 10 kelebihan Ubuntu 7.04 menurut pendapatnya:
1. Eye candy
Windows Vista juga memilikinya tapi menurutnya tidak sebagus Ubuntu. Penting bagi anda yang mengutamakan penampilan.
2. Kemudahan Menginstall Aplikasi
Menginstall program pada Ubuntu sangatlah mudah karena terdapat satu program yang pada dasarnya memberikan akses pada sebagian besar aplikasi yang tersedia untuk Ubuntu. Anda tinggal memilih program yang ingin anda install dan klik OK maka semuanya selesai tanpa harus mengklik 'next' berkali-kali dan tanpa 'accept agreement' (karena semuanya open source).

3.Keamanan
Pada Vista, hanya untuk mengubah suatu setting anda harus melalui banyak dialog box dan password yang muncul. Sedangkan pada Ubuntu anda selalu masuk sebagai pengguna biasa dan anda dapat mengubah berbagai setting pengguna tetapi jika anda ingin mengubah setting yang mempengaruhi sistem maka anda cukup memasukkan sebuah password administrator saja. Dan satu hal penting lainnya yaitu virus Linux yang beredar sangatlah sedikit jika dibandingkan virus Windows.
4.Kemudahan Mengganti Options
Ubuntu memiliki sebuah control panel dan sebuah menu yang terletak disebelah menu Applications yang memudahkan anda mengubah apa saja dari desktop theme sampai setting jaringan.
5. Komunitas
Komunitas Linux sebagian besar merupakan bekas pengguna Windows, jadi mereka pernah merasakan bagaimana rasanya menggunakan OS baru dan mereka sangat senang membantu anggota yang baru saja mengganti OSnya ke Ubuntu. Jika anda bermasalah dengan Ubuntu cukup bertanya di forum dan dalam hitungan menit akan muncul
berbagai jawaban dari mereka.
6. Gratis
Anda tidak harus membayar sama seklai untuk semua hal yang berhubungan dengan Ubuntu. Semua gratis, dari OSnya sampai softwarenya (termasuk yang anda download) karena semuanya open source.
7.Kemudahan Jaringan
Anda dapat menghubungkan laptop dengan Ubuntu ke PC dengan Windows XP dengan mudah. Cukup menghubungkan network hub-nya, bahkan tanpa perlu konfigurasi sama sekali.
8. Mozilla Firefox
Jika anda pengguna Firefox, memang di Windows anda bisa menggunakannya juga, tapi anda bisa bebas menggunakannya di Ubuntu tanpa gangguan dari Internet Explorer dengan pop up-nya.
9. Kecepatan
Windows Vista sangat berat dan lambat apalagi jika spesifikasi komputer anda biasa-biasa saja. Vista membutuhkan
waktu 30 detik untuk membuka suatu program dan waktu yang lebih banyak lagi untuk menutup suatu program jika anda sudah menggunakannya selama beberapa jam. Ubuntu berkinerja cepat dan performanya tidak berkurang setelah beroperasi selama berjam-jam.
10. Update
Ubuntu terupdate setiap 6 bulan dan setiap saaat hampir selalu ada update untuk setiap program yang telah diinstall. Sedangkan Windows membutuhkan waktu 5 tahun untuk mengubah XP ke Vista. Ini adalah pendapat dari pengguna Ubuntu yang tentu saja akan berusaha menjatuhkan Windows. Tapi semua keputusan kembali ke tangan anda, Ubuntu atau Vista?(TheComputingExpert)


Baca Selengkapnya....

Hacker VS Cracker


Teman-teman pernah mendengar istilah seperti judul di atas ? Istilah tersebut sering digunakan pada sistem jaringan berbasis internet. Dalam dunia maya (internet), masalah keamanan adalah satu hal yang sangat diperlukan. Karena tanpa keamanan bisa saja data-data dan sistem yang ada di internet bisa dicuri oleh orang lain. Seringkali sebuah sistem jaringan berbasis internet memiliki kelemahan atau sering disebut juga lubang keamanan (hole). Nah, kalau lubang tersebut tidak ditutup, pencuri bisa masuk dari lubang itu. Pencurian data dan sistem dari internet saat ini sudah sering terjadi. Kasus ini masuk dalam kasus kejahatan komputer. Istilah dalam bahasa Inggrisnya : Cybercrime.

Hacker dan cracker dianggap sebagai orang yang paling bertanggungjawab dalam kejahatan komputer tersebut. Padahal kalau kita melihat apa sebenarnya istilah dan apa saja yang dilakukan oleh hacker maka anggapan tersebut tidak selalu benar.

Hacker adalah sebutan untuk mereka yang menggunakan keahliannya dalam hal komputer untuk melihat, menemukan dan memperbaiki kelemahan sistem keamanan dalam sebuah sistem komputer ataupun dalam sebuah software. Hasil pekerjaan mereka biasanya dipublikasikan secara luas dengan harapan sistem atau software yang didapati memiliki kelemahan dalam hal keamanan dapat disempurnakan di masa yang akan datang. Sedangkan cracker memanfaatkan kelemahan-kelamahan pada sebuah sistem atau software untuk melakukan tindak kejahatan.

Dalam masyarakat hacker, dikenal hirarki atau tingkatan. Hacker menduduki tempat kedua dalam tingkatan tersebut dan cracker berada pada tingkat ketiga. Selain itu masih ada beberapa tingkatan lain seperti lamer (wanna be) . Berbeda dengan hacker dan craker yang mencari dan menemukan sendiri kelemahan sebuah sistem, seorang lamer menggunakan hasil temuan itu untuk melakukan tindak kejahatan. Seorang lamer biasanya hanya memiliki pengetahuan yang sedikit mengenai komputer terutama mengenai sistem keamanan dan pemrograman. Dalam komunitas hacker, lamer merupakan sebutan yang bisa dibilang memalukan.

Seorang hacker memiliki tujuan yaitu untuk menyempurnakan sebuah sistem sedangkan seorang cracker lebih bersifat destruktif. Umumnya cracker melakukan cracking untuk menggunakan sumber daya di sebuah sistem untuk kepentingan sendiri.

Bagaimana cara cracker merusak ?

Seorang cracker dapat melakukan penetrasi ke dalam sistem dan melakukan pengrusakan. Ada banyak cara yang biasanya digunakan untuk melakukan penetrasi antara lain : IP Spoofing (Pemalsuan alamat IP), FTP Attack dll.

Pada umumnya, cara-cara tersebut bertujuan untuk membuat server dalam sebuah sistem menjadi sangat sibuk dan bekerja di atas batas kemampuannya sehingga sistem akan menjadi lemah dan mudah dicrack.

Menjadi hacker adalah sebuah kebaikan tetapi menjadi seorang cracker adalah sebuah kejahatan.

Baca Selengkapnya....

Mengenal Sistem Operasi Windows

Untuk menjalankan program-program dan aplikasi yang terdapat di komputer diperlukan satu sistem operasi. Apa sih sebetulnya sistem operasi itu ? Sistem operasi adalah sebuah sistem yang diperlukan untuk dapat menjalankan semua aplikasi program / software yang ada di komputer kamu, misalnya MS-OFFICE, Mungkin kamu sudah sering mendengar Sistem operasi yang ada saat ini. Coba sebutkan salah satunya ! Benar, ada yang namanya Sistem operasi Windows, UNIX/LINUX, DOS, OS/2. Tapi kali ini kita akan membahas satu sistem operasi saja yaitu sistem operasi Windows.

Macam-macam Sistem Operasi Windows

Sistem Operasi "Windows" dibuat oleh perusahaan Microsoft yang terletak di Amerika dan dipimpin oleh Bill Gates. Mengapa Sistem Operasinya dinamakan "Windows" ?. Mungkin karena yang pertama tampil di layar monitor ketika komputer dihidupkan adalah gambar seperti jendela-jendela kecil. Nah, sistem operasi windows ini mengalami beberapa perubahan-perubahan dan perbaikan. Dulu, akhir tahun 1980 (Awal tahun 1990 - 1994) terkenal sistem operasi Windows 3.0, Windows 3.1.1 dikenal dengan generasi Windows 3.X, kemudian mengalami perubahan-perubahan menjadi Windows 95 setelah itu Windows 98 (Windows 9.X), berubah lagi menjadi Windows 2000 dan saat ini Windows ME (Millenium Edition / Edisi Millenium) sedang banyak digunakan.

Windows ini merupakan seri up-grade (peningkatan kualitas) dari Windows 98. Dalam Windows ME telah dimasukkan software untuk memainkan musik digital dan video, pengaturan untuk jaringan di rumah serta kemudahan memperbaiki dari adanya kemungkinan kerusakan sistem. Selain itu ada juga yang namanya "Windows NT", yaitu Sistem operasi yang dikhususkan untuk jaringan lokal.

Baru-baru ini Microsoft telah memperkenalkan dan meluncurkan produk MS Windows dan Office yang terbaru. Produk itu disebut Windows XP dan Office XP. XP kepanjangannya "experience". Untuk di sebuah komputer pribadi (PC) windows XP nantinya akan memberikan fasilitas video dan suara secara langsung. Canggih kan ? Makanya kita terus ikuti perkembangan Teknologi informasi yang ada saat ini, mungkin saja beberapa bulan lagi atau tahun depan akan muncul operating sistem yang lebih bagus dan canggih...

Baca Selengkapnya....

Penjadwalan Proses

Penjadwalan proses merupakan kumpulan kebijaksanaan dan mekanisme di sistem
operasi yang berkaitan dengan urutan kerja yang dilakukan sistem komputer.

Adapun penjadwalan bertugas memutuskan :
a. Proses yang harus berjalan
b. Kapan dan selama berapa lama proses itu berjalan

Kriteria untuk mengukur dan optimasi kinerje penjadwalan :
a. Adil (fairness)
Adalah proses-proses yang diperlakukan sama, yaitu mendapat jatah waktu
pemroses yang sama dan tak ada proses yang tak kebagian layanan pemroses
sehingga mengalami kekurangan waktu.
b. Efisiensi (eficiency)
Efisiensi atau utilisasi pemroses dihitung dengan perbandingan (rasio)
waktu sibuk pemroses.
c. Waktu tanggap (response time)
Waktu tanggap berbeda untuk :
c.1 Sistem interaktif
Didefinisikan sebagai waktu yang dihabiskan dari saat karakter
terakhir dari perintah dimasukkan atau transaksi sampai hasil
pertama muncul di layar. Waktu tanggap ini disebut terminal response
time.
c.2 Sistem waktu nyata
Didefinisikan sebagai waktu dari saat kejadian (internal atau
eksternal) sampai instruksi pertama rutin layanan yang dimaksud
dieksekusi, disebut event response time.
d. Turn around time
Adalah waktu yang dihabiskan dari saat program atau job mulai masuk ke
sistem sampai proses diselesaikan sistem. Waktu yang dimaksud adalah waktu
yang dihabiskan di dalam sistem, diekspresikan sebagai penjumlah waktu
eksekusi (waktu pelayanan job) dan waktu menunggu, yaitu : Turn arround
time = waktu eksekusi + waktu menunggu.
e. Throughput
Adalah jumlah kerja yang dapat diselesaikan dalam satu unit waktu.
Cara untuk mengekspresikan throughput adalah dengan jumlah job pemakai
yang dapat dieksekusi dalam satu unit/interval waktu.

Kriteria-kriteria tersebut saling bergantung dan dapat pula saling
bertentangan sehingga tidak dimungkinkan optimasi semua kriteria secara
simultan.
Contoh : untuk memberi waktu tanggap kecil memerlukan penjadwalan yang
sering beralih ke antara proses-proses itu. Cara ini meningkatkan
overhead sistem dan mengurangi throughput.
Oleh karena itu dalam menentukan kebijaksanaan perancangan penjadwalan
sebaiknya melibatkan kompromi diantara kebutuhan-kebutuhan yang saling
bertentangan. Kompromi ini bergantung sifat dan penggunaan sistem komputer.

Sasaran penjadwalan berdasarkan kriteria-kriteria optimasi tersebut :
a. Menjamin tiap proses mendapat pelayanan dari pemroses yang adil.
b. Menjaga agar pemroses tetap dalam keadaan sibuk sehingga efisiensi
mencapai maksimum. Pengertian sibuk adalah pemroses tidak menganggur,
termasuk waktu yang dihabiskan untuk mengeksekusi program pemakai dan
sistem operasi.
c. Meminimalkan waktu tanggap.
d. Meminimalkan turn arround time.
e. Memaksimalkan jumlah job yang diproses persatu interval waktu.
Lebih besar angka throughput, lebih banyak kerja yang dilakukan sistem.

4.2 Tipe penjadwalan

Terdapat 3 tipe penjadwal berada secara bersama-sama pada sistem operasi
yang kompleks, yaitu:
1. Penjadwal jangka pendek (short term scheduller)
Bertugas menjadwalkan alokasi pemroses di antara proses-proses ready di
memori utama. Penjadwalan dijalankan setiap terjadi pengalihan proses
untuk memilih proses berikutnya yang harus dijalankan.
2. Penjadwal jangka menengah (medium term scheduller)
Setelah eksekusi selama suatu waktu, proses mungkin menunda sebuah
eksekusi karena membuat permintaan layanan masukan/keluaran atau memanggil
suatu system call. Proses-proses tertunda tidak dapat membuat suatu
kemajuan menuju selesai sampai kondisi-kondisi yang menyebabkan tertunda
dihilangkan. Agar ruang memori dapat bermanfaat, maka proses dipindah
dari memori utama ke memori sekunder agar tersedia ruang untuk proses-
proses lain. Kapasitas memori utama terbatas untuk sejumlah proses aktif.
Aktivitas pemindahan proses yang tertunda dari memori utama ke memori
sekunder disebut swapping. Proses-proses mempunyai kepentingan kecil saat
itu sebagai proses yang tertunda. Tetapi, begitu kondisi yang membuatnya
tertunda hilang dan proses dimasukkan kembali ke memori utama dan ready.
3. Penjadwal jangka panjang (long term scheduller)
Penjadwal ini bekerja terhadap antrian batch dan memilih batch berikutnya
yang harus dieksekusi. Batch biasanya adalah proses-proses dengan
penggunaan sumber daya yang intensif (yaitu waktu pemroses, memori,
perangkat masukan/keluaran), program-program ini berprioritas rendah,
digunakan sebagai pengisi (agar pemroses sibuk) selama periode aktivitas
job-job interaktif rendah.

+----------+
:Suspended :
Program +----: Blocked :<---------------------+
jangka : : Queue : :
menengah ========>: +----------+ Program :
: +=== jangka :
: : pendek :
+----------+ : +----------+ : +=======+ :
: Batch : +--->: Ready : V : :---+
------>: Queue :---------->: Queue :--------->: CPU :----->
: : ^ +----->: : : :---+
+----------+ : : +--->+----------+ +=======+ :
: : : :
Program : : : :
jangka =====+ : : +----------+ :
panjang : : :Suspended : :
: +----: Ready :<---------------------+
Program-program : Queue :
interaktif +----------+

Gambar 4.1 : Tipe-tipe penjadwalan

Sasaran penjadwalan berdasarkan tipe-tipe penjadwalan :
a. Memaksimumkan kinerja untuk memenuhi satu kumpulan kriteria yang
diharapkan.
b. Mengendalikan transisi dari suspended to ready (keadaan suspend ke ready)
dari proses-proses swapping.
c. Memberi keseimbangan job-job campuran.

Penjadwalan jangka panjang
+========================================================================+
: Penjadwalan jangka menengah :
: +==================================================================+ :
: : Penjadwalan jangka pendek : :
: : +============================================================+ : :
: : : : : :
: : : Timeout : : :
: : : ++---------------------------++ : : :
: : : :: :: : : :
: : : \/ :: : : :
: : : Submit +----------+ Dispatch +-----------+ Completion: : :
: : :------->: Ready :--------------->: Running :---------->: : :
: : : +----------+ +-----------+ : : :
: : : /\ :: /\ /\ : : :
: : : :: :: :: :: : : :
: : : :: :: :: Event :: Event : : :
: : : :: :: :: occur :: wait : : :
: : : :: :: :: +------------+ : : :
: : : :: :: ::-----------------: Blocked : : : :
: : : :: :: +------------+ : : :
: : : :: :: /\ :: : : :
: : : :: :: :: :: : : :
: : : :: \/ I/O compeletion :: \/ : : :
: : : +-----------+ atau +------------+ : : :
: : : : Suspended :<------------->: Suspended : : : :
: : : : ready : event : blocked : : : :
: : : +-----------+ completion +------------+ : : :
: : : : : :
: : +============================================================+ : :
: +==================================================================+ :
+========================================================================+
Gambar 4.2 : Tipe-tipe penjadwalan dikaitkan dengan diagram state

4.3 Strategi penjadwalan

Terdapat dua strategi penjadwalan, yaitu :
1. Penjadwalan nonpreemptive (run to completion)
Proses diberi jatah waktu oleh pemroses, maka pemroses tidak dapat diambil
alih oleh proses lain sampai proses itu selesai.
2. Penjadwalan preemptive
Proses diberi jatah waktu oleh pemroses, maka pemroses dapat diambil alih
proses lain, sehingga proses disela sebelum selesai dan harus dilanjutkan
menunggu jatah waktu pemroses tiba kembali pada proses itu. Berguna pada
sistem dimana proses-proses yang mendapat perhatian/tanggapan pemroses
secara cepat, misalnya :
a. Pada sistem realtime, kehilangan interupsi (tidak layani segera) dapat
berakibat fatal.
b. Pada sistem interaktif, agar dapat menjamin waktu tanggap yang memadai.
Penjadwalan secara preemptive baik tetapi harus dibayar mahal. Peralihan
proses memerlukan overhead (banyak tabel yang dikelola). Supaya efektif,
banyak proses harus berada di memori utama sehingga proses-proses tersebut
dapat segera running begitu diperlukan. Menyimpan banyak proses tak
running benar-benar di memori utama merupakan suatu overhead tersendiri.

4.4 Algoritma-algoritma Penjadwalan

Berikut jenis-jenis algoritma berdasarkan penjadwalan :

1. Nonpreemptive, menggunakan konsep :
a. FIFO (First In First Out) atau FCFS (First Come First Serve)
b. SJF (Shortest Job First)
c. HRN (Highest Ratio Next)
d. MFQ (Multiple Feedback Queues)

2. Preemptive, menggunakan konsep :
a. RR (Round Robin)
b. SRF (Shortest Remaining First)
c. PS (Priority Schedulling)
d. GS (Guaranteed Schedulling)

Klasifikasi lain selain berdasarkan dapat/tidaknya suatu proses diambil
secara paksa adalah klasifikasi berdasarkan adanya prioritas di proses-
proses, yaitu :
1. Algoritma penjadwalan tanpa berprioritas.
2. Algoritma penjadwalan berprioritas, terdiri dari :
a. Berprioritas statik
b. Berprioritas dinamis

4.5 Algoritma Preemptive

A. Round Robin (RR)
Merupakan :
· Penjadwalan yang paling tua, sederhana, adil,banyak digunakan algoritmanya
dan mudah diimplementasikan.
· Penjadwalan ini bukan dipreempt oleh proses lain tetapi oleh penjadwal
berdasarkan lama waktu berjalannya proses (preempt by time).
· Penjadwalan tanpa prioritas.
· Berasumsi bahwa semua proses memiliki kepentingan yang sama, sehingga tidak
ada prioritas tertentu.
Semua proses dianggap penting sehingga diberi sejumlah waktu oleh pemroses
yang disebut kwanta (quantum) atau time slice dimana proses itu berjalan.
Jika proses masih running sampai akhir quantum, maka CPU akan mempreempt
proses itu dan memberikannya ke proses lain.
Penjadwal membutuhkannya dengan memelihara daftar proses dari runnable.
Ketika quantum habis untuk satu proses tertentu, maka proses tersebut akan
diletakkan diakhir daftar (list), seperti nampak dalam gambar berikut ini :

Proses Proses Proses
saat berikutnya saat
ini | ini
| | |
V V V
+---+ +---+ +---+ +---+ +---+ +---+ +---+ +---+ +---+ +---+
: B :--: F :--: D :--: G :--: A : : B :--: F :--: D :--: G :--: A :
+---+ +---+ +---+ +---+ +---+ +---+ +---+ +---+ +---+ +---+

Gambar 4.1(a) : Daftar proses runnable.
4.1(b) : Daftar proses runnable sesudah proses b habis quantumnya.

Algoritma yang digunakan :
1. Jika kwanta habis dan proses belum selesai, maka proses menjadi runnable
dan pemroses dialihkan ke proses lain.
2. Jika kwanta belum habis dan proses menunggu suatu kejadian (selesainya
operasi I/O), maka proses menjadi blocked dan pemroses dialihkan ke
proses lain.
3. Jika kwanta belum habis tetapi proses telah selesai, maka proses diakhiri
dan pemroses dialihkan ke proses lain.

Diimplementasikan dengan :
1. Mengelola senarai proses ready (runnable) sesuai urutan kedatangan.
2. Ambil proses yang berada di ujung depan antrian menjadi running.
3. Bila kwanta belum habis dan proses selesai, maka ambil proses di ujung
depan antrian proses ready.
4. Jika kwanta habis dan proses belum selesai, maka tempatkan proses running
ke ekor antrian proses ready dan ambil proses di ujung depan antrian
proses ready.

Masalah yang timbul adalah menentukan besar kwanta, yaitu :
· Kwanta terlalu besar menyebabkan waktu tanggap besar dan turn arround time
rendah.
· Kwanta terlalu kecil menyebabkan peralihan proses terlalu banyak sehingga
menurunkan efisiensi proses.
Switching dari satu proses ke proses lain membutuhkan kepastian waktu yang
digunakan untuk administrasi, menyimpan, memanggil nilai-nilai register,
pemetaan memori, memperbaiki tabel proses dan senarai dan sebagainya.
Mungkin proses switch ini atau konteks switch membutuhkan waktu 5 msec
disamping waktu pemroses yang dibutuhkan untuk menjalankan proses tertentu.
Dengan permasalahan tersebut tentunya harus ditetapkan kwanta waktu yang
optimal berdasarkan kebutuhan sistem dari hasil percobaan atau data historis.
Besar kwanta waktu beragam bergantung beban sistem. Apabila nilai quantum
terlalu singkat akan menyebabkan terlalu banyak switch antar proses dan
efisiensi CPU akan buruk, sebaliknya bila nilai quantum terlalu lama akan
menyebabkan respon CPU akan lambat sehingga proses yang singkat akan menunggu
lama. Sebuah quantum sebesar 100 msec merupakan nilai yang dapat diterima.

Penilaian penjadwalan ini berdasarkan kriteria optimasi :
· Adil
Adil bila dipandang dari persamaan pelayanan oleh pemroses.
· Efisiensi
Cenderung efisien pada sistem interaktif.
· Waktu tanggap
Memuaskan untuk sistem interaktif, tidak memadai untuk sistem waktu nyata.
· Turn around time
Cukup baik.
· Throughtput
Cukup baik.

Penjadwalan ini :
a. Baik untuk sistem interactive-time sharing dimana kebanyakan waktu
dipergunakan menunggu kejadian eksternal.
Contoh : text editor, kebanyakan waktu program adalah untuk menunggu
keyboard, sehingga dapat dijalankan proses-proses lain.
b. Tidak cocok untuk sistem waktu nyata apalagi hard-real-time applications.

B. Priority Schedulling (PS)
Adalah tiap proses diberi prioritas dan proses yang berprioritas tertinggi
mendapat jatah waktu lebih dulu (running). Berasumsi bahwa masing-masing
proses memiliki prioritas tertentu, sehingga akan dilaksanakan berdasar
prioritas yang dimilikinya. Ilustrasi yang dapat memperjelas prioritas
tersebut adalah dalam komputer militer, dimana proses dari jendral
berprioritas 100, proses dari kolonel 90, mayor berprioritas 80, kapten
berprioritas 70, letnan berprioritas 60 dan seterusnya. Dalam UNIX perintah
untuk mengubah prioritas menggunakan perintah nice.

Pemberian prioritas diberikan secara :
a. Statis (static priorities)
Berarti prioritas tidak berubah.
Keunggulan :
· Mudah diimplementasikan.
· Mempunyai overhead relatif kecil.
Kelemahan :
· Tidak tanggap terhadap perubahan lingkungan yang mungkin menghendaki
penyesuaian prioritas.
b. Dinamis (dynamic priorities)
Merupakan mekanisme untuk menanggapi perubahan lingkungan sistem
beroperasi. Prioritas awal yang diberikan ke proses mungkin hanya berumur
pendek setelah disesuaikan ke nilai yang lebih tepat sesuai lingkungan.
Kelemahan :
· Implementasi mekanisme prioritas dinamis lebih kompleks dan mempunyai
overhead lebih besar. Overhead in diimbangi dengan peningkatan daya
tanggap sistem.
Contoh penjadwalan berprioritas :
Proses-proses yang sangat banyak operasi masukan/keluaran menghabiskan
kebanyakan waktu menunggu selesainya operasinya masukan/keluaran.
Proses-proses ini diberi prioritas sangat tinggi sehingga begitu proses
memerlukan pemroses segera diberikan, proses akan segera memulai
permintaan masukan/keluaran berikutnya sehingga menyebabkan proses blocked
menunggu selesainya operasi masukan/keluaran. Dengan demikian pemroses
dapat dipergunakan proses-proses lain. Proses-proses I/O berjalan paralel
bersama proses-proses lain yang benar-benar memerlukan pemroses, sementara
proses-proses I/O itu menunggu selesainya operasi DMA.
Proses-proses yang sangat banyak operasi I/O-nya, kalau harus menunggu
lama untuk memakai pemroses (karena prioritas rendah) hanya akan membebani
memori, karena harus disimpan tanpa perlu proses-proses itu dimemori
karena tidak selesai-selesai menunggu operasi masukan dan menunggu jatah
pemroses.

Dalam algoritma berprioritas dinamis dituntun oleh keputusan untuk memenuhi
kebijaksanaan tertentu yang menjadi tujuan. Layanan yang bagus adalah menset
prioritas dengan nilai 1/f, dimana f adalah ration kwanta terakhir yang
digunakan proses.
Contoh :
· Proses yang menggunakan 2 msec kwanta 100 ms, maka prioritasnya50.
· Proses yang berjalan selama 50 ms sebelum blocked berprioritas 2.
· Proses yang menggunakan seluruh kwanta berprioritas 1.
Kebijaksanaan yang diterapkan adalah jaminan proses-proses mendapat layanan
adil dari pemroses dalam arti jumlah waktu pemroses yang sama.
Keunggulannya penjadwalan berpriorita adalah memenuhi kebijaksanaan yang
ingin mencapai maksimasi suatu kriteria diterapkan.
Algoritma ini dapat dikombinasikan, yaitu dengan mengelompokkan proses-proses
menjadi kelas-kelas prioritas. Penjadwalan berprioritas diterapkan antar
kelas-kelas proses itu.
Algoritma penjadwal akan menjalankan : proses runnable untuk prioritas 4
lebih dulu secara round robin, apabila kelas 4 semua sudah diproses,
selanjutnya akan menjalankan proses runnable untuk prioritas 3 secara round
robin, apabila kelas 3 semua sudah diproses (habis), selanjutnya akan
menjalankan proses runnable untuk prioritas 2 secara round robin, dan
seterusnya, seperti dalam gambar berikut :


Queues header Runnable processes
|=======================================|
+------------+ +---+ +---+ +---+
: Priority 4 :------: :----: :----: : (Highest priority)
: : +---+ +---+ +---+
+------------+ +---+ +---+ +---+ +---+ +---+
: Priority 3 :------: :----: :----: :----: :----: :
: : +---+ +---+ +---+ +---+ +---+
+------------+ +---+
: Priority 2 :------: :
: : +---+
+------------+
: Priority 1 : (Lowest priority)
: :
+------------+

Gambar : Skedul algoritma denga empat klas prioritas

C. Multiple Feedback Queues (MFQ)
Merupakan :
· Penjadwalan berprioritas dinamis
Penjadwalan ini untuk mencegah (mengurangi) banyaknya swapping dengan proses-
proses yang sangat banyak menggunakan pemroses (karena menyelesaikan tugasnya
memakan waktu lama) diberi jatah waktu (jumlah kwanta) lebih banyak dalam
satu waktu. Penjadwalan ini juga menghendaki kelas-kelas prioritas bagi
proses-proses yang ada. Kelas tertinggi berjalan selama satu kwanta, kelas
berikutnya berjalan selama dua kwanta, kelas berikutnya berjalan empat
kwanta, dan seterusnya.
Ketentuan yang berlaku adalah sebagai berikut
· Jalankan proses pada kelas tertinggi.
· Jika proses menggunakan seluruh kwanta yang dialokasikan, maka diturunkan
kelas prioritasnya.
· Proses yang masuk untuk pertama kali ke sistem langsung diberi kelas
tertinggi.
Mekanisme ini mencegah proses yang perlu berjalan lama swapping berkali-kali
dan mencegah proses-proses interaktif yang singkat harus menunggu lama.

D. Shortest Remaining First (SRF)
Merupakan :
· Penjadwalan berprioritas.dinamis.
· Adalah preemptive untuk timesharing
· Melengkapi SJF
Pada SRF, proses dengan sisa waktu jalan diestimasi terendah dijalankan,
termasuk proses-proses yang baru tiba.
· Pada SJF, begitu proses dieksekusi, proses dijalankan sampai selesai.
· Pada SRF, proses yang sedang berjalan (running) dapat diambil alih proses
baru dengan sisa waktu jalan yang diestimasi lebih rendah.

Kelemahan :
· Mempunyai overhead lebih besar dibanding SJF. SRF perlu penyimpanan waktu
layanan yang telah dihabiskan job dan kadang-kadang harus menangani
peralihan.
· Tibanya proses-proses kecil akan segera dijalankan.
· Job-job lebih lama berarti dengan lama dan variasi waktu tunggu lebih lama
dibanding pada SJF.
SRF perlu menyimpan waktu layanan yang telah dihabiskan , menambah overhead.
Secara teoritis, SRF memberi waktu tunggu minimum tetapi karena overhead
peralihan, maka pada situasi tertentu SFJ bisa memberi kinerja lebih baik
dibanding SRF.

E. Guaranteed Scheduloing (GS)
Penjadwalan ini memberikan janji yang realistis (memberi daya pemroses yang
sama) untuk membuat dan menyesuaikan performance adalah jika ada N pemakai,
sehingga setiap proses (pemakai) akan mendapatkan 1/N dari daya pemroses CPU.
Untuk mewujudkannya, sistem harus selalu menyimpan informasi tentang jumlah
waktu CPU untuk semua proses sejak login dan juga berapa lama pemakai sedang
login. Kemudian jumlah waktu CPU, yaitu waktu mulai login dibagi dengan n,
sehingga lebih mudah menghitung rasio waktu CPU. Karena jumlah waktu pemroses
tiap pemakai dapat diketahui, maka dapat dihitung rasio antara waktu pemroses
yang sesungguhnya harus diperoleh, yaitu 1/N waktu pemroses seluruhnya dan
waktu pemroses yang telah diperuntukkan proses itu.
Rasio 0,5 berarti sebuah proses hanya punya 0,5 dari apa yang waktu CPU
miliki dan rasio 2,0 berarti sebuah proses hanya punya 2,0 dari apa yang
waktu CPU miliki. Algoritma akan menjalankan proses dengan rasio paling
rendah hingga naik ketingkat lebih tinggi diatas pesaing terdekatnya.
Ide sederhana ini dapat diimplementasikan ke sistem real-time dan memiliki
penjadwalan berprioritas dinamis.

4.6 Algoritma Nonpreemptive

A. First In First Out (FIFO)
Merupakan :
· Penjadwalan tidak berprioritas.

FIFO adalah penjadwalan paling sederhana, yaitu :
· Proses-proses diberi jatah waktu pemroses berdasarkan waktu kedatangan.
· Pada saat proses mendapat jatah waktu pemroses, proses dijalankan sampai
selesai.

Penilian penjadwalan ini berdasarkan kriteria optimasi :
· Adil
Adil dalam arti resmi (proses yang datang duluan akan dilayani lebih dulu),
tapi dinyatakan tidak adil karena job-job yang perlu waktu lama membuat
job-job pendek menunggu. Job-job yang tidak penting dapat membuat job-job
penting menunggu lam.
· Efisiensi
Sangat efisien.
· Waktu tanggap
Sangat jelek, tidak cocok untuk sistem interaktif apalagi untuk sistem
waktu nyata.
· Turn around time
Jelek.
· Throughtput
Jelek.

FIFO jarang digunakan secara mandiri, tetapi dikombinasikan dengan skema
lain, misalnya :
· Keputusan berdasarkan prioritas proses. Untuk proses-pross berprioritas
sama diputuskan berdasarkan FIFO.

Penjadwalan ini :
a. Baik untuk sistem batch yang sangat jarang berinteraksi dengan pemakai.
Contoh : aplikasi analisis numerik, maupun pembuatan tabel.
b. Sangat tidak baik (tidak berguna) untuk sistem interaktif, karena tidak
memberi waktu tanggap yang baik.
c. Tidak dapat digunakan untuk sistem waktu nyata (real-time applications).

B. Shortest Job First (SJF)
Penjadwalan ini mengasumsikan waktu jalan proses sampai selesai diketahui
sebelumnya. Mekanismenya adalah menjadwalkan proses dengan waktu jalan
terpendek lebih dulu sampai selesai, sehingga memberikan efisiensi yang
tinggi dan turn around time rendah dan penjadwalannya tak berprioritas.

Contoh :
Terdapat empat proses (job) yaitu A,B,C,D dengan waktu jalannya masing-masing
adalah 8,4,4 dan 4 menit. Apabila proses-proses tersebut dijalankan, maka
turn around time untuk A adalah 8 menit, untuk B adalah 12, untuk C adalah
16 dan untuk D adalah 20. Untuk menghitung rata-rata turn around time seluruh
proses adalah dengan menggunakan rumus :

( 4a + 3b + 2c + 1d ) / 4

Dengan menggunakan rumus, maka dapat dihitung turn around time-nya sebagai
berikut (belum memperhatikan shortest job first, lihat gambar a) :

= ( 4a + 3b + 2c + 1d ) / 4
= ( 4x8 + 3x4 + 2x4 + 1x4 ) / 4
= ( 32 + 12 + 8 + 4 ) / 4
= 56 / 4
= 14 menit

Apabila keempat proses tersebut menggunakan penjadwalan shortest job fisrt
(lihat gambar b), maka turn around time untuk B adalah 4, untuk C adalah 8,
untuk D adalah 12 dan untuk A adalah 20, sehingga rata-rata turn around
timenya adalah sebagai berikut :

= ( 4a + 3b + 2c + 1d ) / 4
= ( 4x4 + 3x4 + 2x4 + 1x8 ) / 4
= ( 16 + 12 + 8 + 8 ) / 4
= 44 / 4
= 11 menit


Tidak memperhatikan SJF Memperhatikan SJF

Posisi : a b c d a b c d
Priority : 4 3 2 1 4 3 2 1
Job : A B C D B C D A

+-----------------+ +-----------------+
: 8 : 4 : 4 : 4 : : 4 : 4 : 4 : 8 :
+-----------------+ +-----------------+
(a) (b)

Jelas bahwa a memberikan nilai kontribusi yang besar, kemudian b, c dan d.
Karena SJF selalu memperhatikan rata-rata waktu respon terkecil, maka sangat
baik untuk proses interaktif. Umumnya proses interaktif memiliki pola, yaitu
menunggu perintah, menjalankan perintah, menunggu perintah dan menjalankan
perintah, begitu seterusnya.

Masalah yang muncul adalah :
· Tidak mengetahui ukuran job saat job masuk.
Untuk mengetahui ukuran job adalah dengan membuat estimasi berdasarkan
kelakukan sebelumnya.
· Proses yang tidak datang bersamaan, sehingga penetapannya harus dinamis.
Penjadwalan ini jarang digunakan, karena merupakan kajian teoritis untuk
pembandingan turn around time.

C. Highest Ratio Next (HRN)
Merupakan :
· Penjadwalan berprioritas dinamis.
· Penjadwalan untuk mengoreksi kelemahan SJF.
· Adalah strategi penjadwalan dengan prioritas proses tidak hanya merupakan
fungsi waktu layanan tetapi juga jumlah waktu tunggu proses. Begitu proses
mendapat jatah pemroses, proses berjalan sampai selesai.
Prioritas dinamis HRN dihitung berdasarkan rumus :
Prioritas = (waktu tunggu + waktu layanan ) / waktu layanan
Karena waktu layanan muncul sebagai pembagi, maka job lebih pendek
berprioritas lebih baik, karena waktu tunggu sebagai pembilang maka proses
yang telah menunggu lebih lama juga mempunyai kesempatan lebih bagus.
Disebut HRN, karena waktu tunggu ditambah waktu layanan adalah waktu tanggap,
yang berarti waktu tanggap tertinggi yang harus dilayani.

4.7 Variasi yang diterapkan pada sistem waktu nyata (real time)

Karena sistem waktu nyata sering mempunyai deadline absolut, maka penjadwalan
dapat berdasarkan deadline. Proses yang dijalankan adalah yang mempunyai
deadline terdekat. Proses yang lebih dalam bahaya kehilangan deadline
dijalankan lebih dahulu. Proses yang harus berakhir 10 detik lagi mendapat
prioritas di atas proses yang harus berakhir 10 menit lagi.
Penjadwalan in disebut Earliest Deadline First (EDF).

4.8 Schedulling mechanism VS schedulling policy

Ada perbedaan antara schedulling mechanism dengan schedulling policy.
Skedul algoritma adalah dengan pemakaian nilai-nilai dalam parameter, dimana
nilai-nilai parameter tersebut dapat diisi (set/change) oleh sebuah proses.
Kernel menggunakan algoritma schedulling priority dengan menyediakan sebuah
system call dimana sebuah proses dapat diset dan diubah prioritasnya.
Metode ini dapat membantu proses induk (parent process) sehingga dapat
mengontrol skedul anak prosesnya (child process). Disini mekanismenya adalah
dalam kernel dan policy adalah penetapan nilai (set) oleh proses pemakai.


DAFTAR PUSTAKA


1. Hariyanto, Bambang, Ir., Sistem Operasi, Penerbit Informatika, Bandung,
1999
2. Tanenbaum, Andrew S., Modern Operating Systems, Prentice Hall Inc., 1992

Baca Selengkapnya....

Sekilas VoIP

Voice over Internet Protocol (juga disebut VoIP, IP Telephony, Internet telephony atau Digital Phone) adalah teknologi yang memungkinkan percakapan suara jarak jauh melalui media internet. Data suara diubah menjadi kode digital dan dialirkan melalui jaringan yang mengirimkan paket-paket data, dan bukan lewat sirkuit analog telepon biasa.

Bentuk paling sederhana dalam sistem VoIP adalah dua buah komputer terhubung dengan internet. Syarat-syarat dasar untuk mengadakan koneksi VoIP adalah komputer yang terhubung ke internet, mempunyai kartu suara yang dihubungkan dengan speaker dan mikropon. Dengan dukungan perangkat lunak khusus, kedua pemakai komputer bisa saling terhubung dalam koneksi VoIP satu sama lain.

Bentuk hubungan tersebut bisa dalam bentuk pertukaran file, suara, gambar. Penekanan utama untuk dalam VoIP adalah hubungan keduanya dalam bentuk suara. Jika kedua lokasi terhubung dengan jarak yang cukup jauh (antar kota, antar negara) maka bisa dilihat keuntungan dari segi biaya. Kedua pihak hanya cukup membayar biaya pulsa internet saja, yang biasanya akan lebih murah daripada biaya pulsa telepon sambungan langsung jarak jauh (SLJJ) atau internasional (SLI).

Pada perkembangannya, sistem koneksi VoIP mengalami evolusi. Bentuk peralatan pun berkembang, tidak hanya berbentuk komputer yang saling berhubungan, tetapi peralatan lain seperti pesawat telephone biasa terhubung dengan jaringan VoIP. Jaringan data digital dengan gateway untuk VoIP memungkinkan berhubungan dengan PABX atau jaringan analog telephone biasa. Komunikasi antara komputer dengan pesawat (extension) di kantor adalah memungkinkan. Bentuk komunikasi bukan Cuma suara saja. Bisa berbentuk tulisan (chating) atau jika jaringannya cukup besar bisa dipakai untuk Video Conference. Dalam bentuk yang lebih lanjut komunikasi ini lebih dikenal dengan IP Telephony yang merupakan komunikasi bentuk multimedia sebagai kelanjutan bentuk komunkasi suara (VoIP). Keluwesan dari VoIP dalam bentuk jaringan, peralatan dan media komunikasinya membuat VoIP menjadi cepat popular di masyarakat umum.

Khusus untuk VoIP bentuk primitif dari jaringan adalah PC ke PC. Dengan memakai PC yang ada soundcardnya dan terhubung dengan jaringan maka sudah bisa dilakukan kegiatan VoIP . Perkembangan berikutnya adalah pengabungan jaringan PABX dengan jaringan VoIP. Disini dibutuhkan VoIP gateway. Gambarannya adalah lawan bicara menggunakan komputer untuk menghubungi sebuah office yang mempunyai VoIP gateway. Pengembangan lebih jauh dari konfigurasi ini berbentuk penggabungan PABX antara dua lokasi dengan menggunakan jaringan VoIP. Tidak terlalu dipedulin bentuk jaringan selama memakai protocol TCP/IP maka kedua lokasi bisa saling berhubungan. Yang paling komplek adalah bentuk jaringan yang menggunakan semua kemungkinan yang ada dengan berbagai macam bentuk jaringan yang tersedia. Dibutuhkan sedikit tambahan keahlian untuk bentuk jaringan yang komplek seperti itu.

Pada awalnya bentuk jaringan adalah tertutup antar lokasi untuk penggunaan sendiri (Interm, Privat). Bentuk jaringan VoIP kemudian berkembang lebih komplek. Untuk penggunaan antar cabang pada komunikasi internal, VoIP digunakan sebagai penyambung antar PABX. Perkembangan selanjutnya adalah gabungan PABX tersebut tidak lagi menggunakan jaringan tertutup tetapi telah memakai internet sebagai bentuk komunikasi antara kantor tersebut. Tingkat lebih lanjut adalah penggabungan antar jaringan. Dengan segala perkembangannya maka saat ini telah dibuat tingkatan (hirarky) dari jaringan Voip.

Baca Selengkapnya....

Step by Step Pembuatan Antena Kaleng

Antena Wave Guide sebenarnya bukanlah antena, karena dia tidak melakukan penguatan melainkan hanya mengarahkan pancaran signal radio agar lebih fokus. Efek dari refleksi material dan fokus ini memang akhirnya menghasilkan semacam penguatan, namun itu bukanlah isu utama desain dari antena ini.

Desain antena yang sesungguhnya benar-benar memperhitungkan pencapaian semaksimal mungkin efek refleksi dan fokus demi menghasilkan penguatan pancaran sebagai isu utamanya. Antena Wave guide modifikasi, (misalnya dengan Cone atau Reflector) adalah sebuah eksperimentasi untuk mencapai desain antena yang sesungguhnya.

Baca beberapa teori di web berikut (dengan beberapa variasi):

- Contoh: http://www.turnpoint.net/wireless/cantennahowto.html
- Dimensi kaleng: http://www.saunalahti.fi/elepal/antenna2calc.php
- Panduan & modifikasi Cone: http://www.saunalahti.fi/elepal/antenna2.html
- Tinggi Wave Guide: http://www.csgnetwork.com/antennawncalc.html
- Detail Teori dan contoh: http://flakey.info/antenna/waveguide
- Teori dan praktek: http://www.lincomatic.com/wireless/index.html
- Teori perbandingan: http://www.swisswireless.org/wlan_calc_en.html
- Referensi: http://www.king.igs.net/~karc/projects/antenna.htm
- Informasi lain: http://www.google.com atau http://www.dogpile.com keyword: 2.4 ghz homebrew antenna

- Membeli kaleng dengan profil dimensi yang sesuai (dalam contoh, kaleng bekas Quaker Outmeal, kaleng susu ukuran 400 gr, Twister Stick Snack, kaleng buah produk china)

Gbr 1. Contoh Kaleng Outmeal dan perbandingannya dengan Rexona Rollon

- Perhitungan/rumus Jumper Cable (kelipatan):

(3×10^8 {rambatan sinyal di udara}/frekuensi {khz}) x 0.92 {koefisien kabel} = mm

- Membersihkan kaleng dan meratakan mulut kaleng (bekas tutup)

Gbr 2. Kaleng yang sudah dibersihkan

- Mengukur profil (diameter & panjang/tinggi) kaleng, masukkan ke kalkulator web untuk menentukan titik wave guide dan penguatannya
- Mengukur jarak titik wave guide dari dasar antena (gunakan kalkulator web)
- Menyiapkan N Female Panel Mount connector dan membuat Wave Guide sesuai hasil kalkulasi dimensi kaleng dan frekuensi
- Ukur dan bor titik wave guide dan lubang baut dudukan N Female Panel Mount connector

Gbr 3. Mengukur Profile dan Wave Guide

- Mengupas inner tembaga kabel CNT/LMR-200 (50 Ohm) untuk Wave Guide
- Solder tembaga inner Wave Guide ke N Female Panel Mount connector
- Pasang Wave Guide yang sudah tersolder di N Female Panel Mount connector ke lubang titik Wave Guide di kaleng
- Baut N Female Panel Mount connector ke kaleng dan tutup dengan rubber silicon sebagai pelindung dari kebocoran air

Gbr 4. Memasang Wave Guide ke N Female Panel Mount Connector

- Bor dasar kaleng untuk memasang klem mounting ke tower atau dudukan antena. Solusi lain menggunakan besi plat untuk stang kaleng (lihat foto)
- Memotong kabel RG-8 9913/CNT/LMR-400 (50 Ohm) untuk jumper dengan panjang kelipatan 11,5 cm (lihat rumus perhitungan cable balancing)
- Pasangkan N Male atau N Female connector (sesuai kebutuhan) ke jumper
- Lindungi sambungan connector dengan rubber silicon dan selang bakar

Gbr 5. Antenna yg sudah jadi dan terpasang di pipa

- Test antena dengan teknik War Driving dengan software Site Survey seperti Netstumbler: http://www.netstumbler.com/downloads
- Sebelum melakukan instalasi gunakan perhitungan berikut untuk menentukan kondisi Link Budget Calculator: http://www.satsig.net/link-budget.htm
- Software untuk kalkulasi site survey: http://www.cplus.org/rmw/english1.html
- Bandingkan gain antena Wave Guide dengan antena eksisting link yang ada
- Pasang antena di tower/pipa dan lakukan pointing sampai maksimal dan siap digunakan. Perhatikan aspek cuaca untuk keselamatan antena dan radio.

Gbr 6. Signal Antenna hasil dari Netstumbler

Antena lain
- Omnidirectional: http://wireless.gumph.org/articles/homemadeomni.html
- Modifikasi: http://www.lincomatic.com/wireless/homebrewant.html
- Colinear Antenna: http://www.lincomatic.com/wireless/collinear.html
- Tin Can Yagi: http://www.netscum.com/~clapp/wireless.html
- Tin Can Yagi (Overview): http://www.oreillynet.com/cs/weblog/view/wlg/448
- 15 dbi Yagi Antenna: http://www.andrewhakman.dhs.org/yagi
- Lightning Protector: http://www.geocities.com/n2uhc/lightningarrestors.html
- WiFi SWR Meter: http://home.wanadoo.nl/erwin.gijzen/wifiswr
- Modifikasi Long Range: http://pmc.gs/riset/wl
- Wireless Project: http://nocat.net
- Modification Project: http://wireless.ictp.trieste.it

Source : http://www.pataka.net/2005/03/30/step-by-step-pembuatan-antena-kaleng-wave-guide/#more-38

Penulis: M. Salahuddien (pataka@kesini.or.id)
Workshop: Andi Fauzi Firdaus (andi@kesini.or.id)
Dokumentasi: Erwan Noor (ione_bjm@yahoo.com)

Baca Selengkapnya....

isi dulu donk...!!


Free chat widget @ ShoutMix